Indonesia, negara kepulauan yang strategis. Sebuah bangsa yang sangat kaya, beragam sumber daya. Sebuah alasan Belanda dan negara-negara Eropa lain menjajah Indonesia berabad-abad yang lalu.
Bahkan setelah dikeruk bangsa penjajah dengan rakusnya (bahkan masih dikeruk oleh penjajah kapitalis --> Emas di freeport, dan lain-lain), di Indonesia masih tersedia produk-produk mentah yang sangat berlimpah. Waw, apakah ini yang namanya sumber daya tidak terbatas itu?
Yah, tulisan diatas menunjukkan berlimpah ruah - nya produk mentah dari tanah kebanggaan kita ini..
Tapi sebentar... ingat, itu produk mentah bung! yang hanya akan dihargai murah oleh bangsa luar. Contohnya minyak mentah hasil Indonesia. Dibeli murah negara-negara pengolah minyak, dan mirisnya minyak olahan itu kita beli kembali..
Oke, sekarang apa yang harus kita perbuat?
Kata kunci dari paragraf diatas adalah "olah". Mengolah, memproses, membuat!
bahan mentah unggul sudah ada, tinggal ditiupkan sedikit kreatifitas.. dan ... woohhllaa! bukan mustahil Indonesia bisa bersaing, bersaing berproduksi (bukan hanya konsumsi). hanya saja itu mimpi yang belum direalisasikan oleh kita. Sekali lagi "kita". Mimpi bangsa ini bukan melulu punya pemerintah, tapi juga mimpi kita.
Saya gak "berbakat" membuat sesuatu..
Yup, memang ada sih sebagian orang yang kurang berani berkreasi. Disebutkan kurang berani karena nyatanya semua orang itu kreatif secara unik. Bentuk kreatifnya berbeda.
Jika benar kita tidak bisa membuat sesuatu, maka kita masih bisa berkontribusi dengan menggunakan produk lokal. Toh sekarang produk lokal yang fungsinya sama dengan produk luar juga banyak bermunculan.
Produk lokal cupu bung.. gak mahal, gak keren..
Pernah tahu produk senjata buatan pindad? Kabarnya sudah dieksport ke negara-negara tetangga sebagai senjata utama tim elit disana.. Gak keren?
Pernah tahu kopi luwak? Kopi ini asalnya dari Indonesia (bangsa mana lagi yang mau coba kopi dari kotoran luwak). hahaha.. bercanda.. tapi kualitasnya? Bahkan bangsa-bangsa Eropa peminum kopi rela merogoh gocek sekitar 5 juta rupiah per kilo kopi luwak. Kopi termahal yang pernah ada..
Yah, memang ada sebagian produk lokal yang cupu kalau dibandingkan produk luar.. Tapi kalau bukan dari kita yang mulai memakai, mulai bangga, mulai men-support produk lokal, mau siapa lagi? Jangan sampai kejadian produk lokal di-klaim bangsa lain terulang lagi, justru karena tidak didukung oleh masyarakat didalamnya.
Hidup produk lokal!
Support our local product!
Sunday, October 30, 2011
Our Greatest Land, Indonesia!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment