Mungkin sudah banyak orang yang mendengar tentang kopi yang sangat fenomenal ini. Entah banyak orang atau pemberitaan media yang mengulas tentang cita-rasanya yang khas, tentang harganya yang tidak kalah fenomenal, atau malah tentang sebuah kopi yang mengangkat citra Indonesia sebagai produsen kopi yang tidak boleh dilihat sebelah mata.
Asal mula
Kopi luwak dari Indonesia bermula dari sistem tanam paksa yang diterapkan oleh pemerintah Belanda di Indonesia (baca : Sejarah Kopi di Indonesia). Diceritakan saat itu harga kopi sangat mahal dan biasanya hanya diminum oleh kaum elit jaman itu. Karena statusnya sebagai minuman orang elit dan harganya yang sangat mahal, Belanda membatasi para petani memanen kopi untuk dikonsumsi petani tersebut. Hingga akhirnya mereka (baca: petani) mengamati musang-musang yang memakan buah kopi dan mengeluarkan kotoran bersamaan dengan biji-biji kopi dalam bentuk yang utuh. Lalu petani-petani tersebut memungut kotoran musang tersebut, membersihkannya, dan mengolahnya menjadi minuman. Setelah mencobanya, ternyata rasanya lebih mantap dari kopi yang biasa. Berita kelezatan kopi luwak (musang) ini akhirnya terdengar Belanda dan menjadi menu kopi yang sangat mahal di jaman itu.
Friday, November 11, 2011
Mengenal Kopi Luwak
biji kopi yang keluar bersama
kotoran musang dalam bentuk utuh
kopi termahal di dunia,
yang kabarnya mencapai 5 juta/kg di Eropa
Kenapa harus musang?
Musang atau dalam bahasa Jawa disebut luwak, adalah hewan omnivora. Mereka biasa memakan serangga, cacing tanah, dan hewan-hewan kecil yang dapat ditangkapnya. Mereka pun (lebih sering) makan buah-buah seperti pisang, pepaya, dan buah biji-bijian. Buah biji-bijian seperti kopi dapat disebut sebagai "camilan" si musang, bukan sebagai makanan utama mereka. Musang, dengan instingnya hanya akan memakan buah kopi terbaik ataupun buah kopi yang benar-benar masak di pohon untuk dikonsumsi.
Setelah musang memakan buah-buahan khususnya, mereka mengeluarkan kotoran bersamaan dengan biji-biji buah yang masih utuh. Masih utuh karena proses pencernaan musang yang sangat singkat dan sistem pencernaan musang yang tidak dapat mencerna biji-bijian.
Musang hanya akan memakan buah kopi terbaik
Kenapa sangat sangat mahal?
Di beberapa tempat, kopi luwak dijual bisa mencapai 50 ribu rupiah per cangkirnya atau malah lebih. Dalam bentuk ground (bubuk) biasa dijual sekitar 200 ribu rupiah per 100gr. Ataupun ada yang menjual masih dalam bentuk mentah atau masih kotor dengan harga sekitar 600-800 ribu rupiah per kilo. Waow!
Saya akan coba analisa kasus dari beberapa sumber, kenapa kopi ini menjadi sangat mahal :
- musang semakin langka
musang menjadi hewan yang langka karena sering diburu untuk dikonsumsi dagingnya. Ternyata daging musang bermanfaat sebagai obat asma.
- kotoran musang.
Tentu kita tidak bisa menuntut musang untuk mengeluarkan kotoran sewaktu-waktu. :D
Meskipun pencernaannya singkat, tapi tetap dibutuhkan waktu untuk mencerna makanan.
- permintaan yang sangat banyak
Permintaan kopi luwak sangat besar, padahal kopi yang dihasilkan hanya sedikit karena dua faktor diatas. Dalam hukum ekonomi jika permintaan lebih besar dari ketersediaan barang, maka dapat dipastikan barang tersebut menjadi mahal.
- biaya penangkaran musang sangat mahal
Karena permintaan yang besar, tidak jarang para petani menangkar musang sehingga tidak kesulitan untuk mencari kotoran musang di hutan. Nah, biaya penangkaran ini konon sangat mahal. Seekor musang biasa dianggarkan beberapa juta per bulan. Dana sebesar itu mungkin digunakan untuk membuat kandang, untuk perawatan, dan untuk makanan (mengingat buah kopi hanya camilan musang). Belum lagi biaya training untuk menangkar musang.
Rasa kopi luwak?
Kopi musang atau kopi luwak memiliki aroma dan rasa yang unik.Setelah saya mencoba beberapa teguk kopi luwak, yang saya rasakan adalah rasa yang begitu smooth dan aroma yang segar. Rasa asam yang sedikit dominan dibandingkan rasa pahitnya. Rasa asamnya pun khas, bukan asam karena under-extracted.
Kalau dianalogikan sifat manusia, kopi ini bersifat innocent. Sempurna karena aroma dan rasanya yang begitu lugu.
Selain itu kopi luwak rendah kafein, sehingga orang-orang yang alergi kopi pun dapat mengkonsumsinya. Keluhan meminum kopi seperti perut mulas, jantung berdebar kencang tidak akan terjadi sesaat setelah meminum kopi luwak.
ilustrasi secangkir kopi luwak
Ya, inilah salah satu minuman terbaik yang berasal dari Indonesia. Kita patut bangga dengan produk lokal kita yang berhasil menembus pasar dunia karena kualitasnya, bukan karena harganya yang sekedar murah! (sindir negara besar di Asia). Bahkan diekspor ke berbagai negara dengan menggunakan nama Indonesia "Kopi Luwak" bukan "Civet coffee".
So, keep support our local product!
Labels:
kopi luwak,
kopi luwak Indonesia,
produk lokal,
sejarah kopi
Location:
Bandung, Indonesia
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment